Foto: Jubair Husain. Mahasiswa Universitas Islam Makassar, Jurusan Agribisnis/LidiNews.com |
Internal daerah saja hari ini kami memandang ada hal yang belum sampai pada penangan wabah Covid-19. Dimana pamerintah hari ini mengeluarkan kebijakan untuk mengisolasi semua aktifitas masayarakat dan dengan di sosialisasinya penanganan Covid-19 tanpa di fasilitas masker bagi masyarakat.
Terlepas dari pemda Manggari Timur teruntuk juga Pemprov Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Kepala Desa yang ada di daerah kabupaten Manggarai Timur, untuk memperhatikan keperluan dan kebutuhan sembako bagi masyarakatnya khususnya kami di tana rantauan.
Kami sebagai putra daerah Manggarai Timur yang sedang ada di wilaya kota Makassar- Sulsel menaruh ibah kepada pemda Manggarai Timur untuk meninjau kembali kebijakan tersebut. Sampai hari ini pemda Matim masih menutup mata, menutup telinga dan menutup saluran akal untuk berpikir.
Dengan berbagai komunikasi kami bangunkan selama wabah Covid-19 ini dapat membuah hasil, kami mendapat perhatian khusus dari tim Kapolda Sulsel dan Yayasan Citra Persada utara sehingga kami mendapat bagian dari sembako.
Pertanyaan kemudian, dimana pemerintah Manggarai Timur hari ini dalam menanggapi persoalan kebutuhan kami anak rantauan (mahasiswa)?.
Melalui tulisan ini saya mewakili teman-teman mahasiswa dari kabupaten Manggarai Timur khusunya wilayah kota Makassar menyampaikan keberatan atas kebijakan lokcdown.
Penulis : Jubair Husain (Mahasiswa Universitas Islam Makassar, Jurusan Agribisnis)