terkini

Iklan Podcast

Opini-Keluhan Anak Rantau, Yang Rindu Kelurga Tapi Dilarang Pulang

Lidinews
Kamis, 4/09/2020 07:53:00 PM WIB Last Updated 2023-02-11T03:45:47Z
Foto: Ferdinandus Helin
Sulsel, Makassar, Lidinews.com - Kamis, 9 April 2020. Harta yang paling berharga adalah keluarga. Setiap orang ingin hidup bahagia bersama keluarga masing-masing. Keluarga adalah tujuan akhir dari perantauan.

Hari ini, Virus Covid -19 mengubah segalanya, memisahkan anak dengan ibunya dan menjadikan keluarga sebagai teman yang baru kenal.

Saya sangat terpukul, ketika melihat unggahan seseorang di sosial media ( Fb ).

"Tidak ada yang menyambut kalian saat pulang nanti"

Bukan karena benci tetapi ini demi memutuskan rantai penyebaran virus Corona. Sudah bertahan rindu, lalu ketika pulang (Kampung) dan mengaharapkan sambutan riang keluarga, namun kenyataanya justru tidak seperti itu . 

Di tanah rantau sedang berjuang bertahan lapar dan dihantui rasa takut. Hingga Kampung halaman adalah tempat yang nyaman untuk berlindung, dan bertahan hidup.

Banyak yang ingin pulang (kampung) tetapi masih dihantui rasa takut. Bukan virus yang ditakuti, namun tidak disukai keluarga sendiri.

Bahkan, kedatangan kita sebagai pembawa virus dan penyebaran virus. Hari ini perayaan Paskah, tanpa jabat tangan namun menjadi lebih asing. 

Tak ada senyum riang yang gambar diwajah, tak ada kasih sayang yang terlihat dimata. Hanya ketakutan yang melekat dihati sehingga salam pun menjadi enggan.

Oleh: Ferdinandus Helin (Kader KMK STIE, STKIP YPUP Makassar)
Laporan : Bung Gie
Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Opini-Keluhan Anak Rantau, Yang Rindu Kelurga Tapi Dilarang Pulang

Iklan