"Saat itu saya sedang tidur pagi, tahu tahu orang tersebut ada dalam kamar dan nyuruh saya telfon bapak, saya telfon dua kali bapak tidak ngangkat saya bilang pada orang tersebut bahwa tidak di angkat, tahu tahu dia langsung keluar dan menutup pintu kamar saya dari luar," akunya Romli Hidayat.
Tampa sadar ia mengaku langsung tertidur lagi dikarenakan orang yang datang kerumahnya itu sudah keluar dari kamarnya.
" selang beberapa menit kakek saya membuka pintu kamar dan mengatakan bahwa Tv dan digital saya sudah di ambil, padahal itu pembelian kakek saya ini om," akunya.
Kejadian terjadi sekira pukul 11.00 WIB saat Romli Hidayad tertidur dalam kamar.
" Sekitar jam sembilan orang itu yang masuk kerumah," jelasnya Romli.
Terpisah, Rasyidi salah satu pemuda desa setempat sekaligus Sekertaris Umum Komunitas Pemuda Anti Korupsi Sumenep menyampaikan bahwa pihaknya akan mengawal kasus pengambilan barang tampa ijin itu.
" saya akan mengawal ini, entah itu pelakunya masyarakat sendiri, ataupun dari desa luar apalagi," jelasnya.
Menurutnya perbuatan kurang menyenangkan dan membuat resah orang lain juga perlu di ganjar dengan kadar perbuatannya.
"Jangankan bawa barang orang, masuk rumah orang tampa ijin sekalipun ada pidananya," cetus Rasyidi.
Menurut Rasyidi Apupun sebab Musebab dan sifat dari kejadian ini menurutnya tetap mendapatkan kartu merah.
" di desa ada Rt/ Rw bahkan Apel di dusun itu ada, jika tidak ada musyawarah dan pamit dengan baik pada Aparatur desa setempat itu sudah melangkahi mekanisme desa ," tegas suami Maisyaroh Irja itu.
Terakhir menurut Rasyidi, dikarenakan pelaku yang masuk dalam rumah ada dan yang membawa TV dan di gital ada yang mengetahui, Pihaknya berharap agar pihak Kepolisian setempat serius dalam menangani hal tersebut.
" ya, tadi Polisi sekedar cek TKP, setelah itu langsung balik, insyaallah polisi tidak akan main main," jelasnya.
Reporter: Irma
