Agresi Covid-19 di Bulan Ramadhan
Oleh : muh. Furqan fahmi
Ketua Dewan Legislatif Himpunan Teknik Pertambangan
Unismuh kendari
Covid-19 atau biasa disebut dengan virus Corona hari demi hari, bulan demi bulan begitu semakin merajalela di pelosok negeri. Pandemi tersebut kian menjadi lawan utama bagi kehidupan bernegara karena dapat mempengaruhi seluruh sektor yang berkenaan dengan kehidupan.
Pandemi kini sudah memasuki bulan suci Ramadhan yang dimana bulan dinanti-nantikan oleh seluruh umat muslim. Bulan suci Ramadhan adalah bulan penuh Rahmat dan bulan penuh ampunan.
Seperti waktu-waktu Ramadhan lalu telah dipenuhi oleh kegembiraan para umat muslim dalam menunaikan ibadah puasa di bulan suci Ramadhan bahkan beberapa hari pun sebelum masuk bulan suci ramadhan kegembiraan itu sudah muncul. Semarak ramadhan membuat umat muslim berlomba-lomba untuk membuat kebajikan, karena kebajikan/kebaikan yang kita lakukan dapat bernilai pahala yang berlipat ganda.
Bulan suci Ramadhan mengkiaskan bagaimana caranya kita menjadi seorang umat muslim yang benar-benar umat muslim bukan hanya simbolis di Kartu Tanda Penduduk (KTP) saja. Oleh sebabnya bulan suci ramadhan ini dengan sendirinya dapat membuat manusia berlomba dalam hal membuat kebaikan, memperbaiki akhlak dan ibadah-ibadah lainnya baik manusia/umat muslim yang memiliki ekonomi baik maupun tidak.
Ditengah Pandemi seperti ini yang dimana sudah memasuki bulan suci ramadhan banyak ibadah-ibadah yang dapat dilakukan secara berjemaah dapat dibatasi dikarenakan semakin maraknya covid-19 atau virus Corona. Tingkatan agresi atau serangan dari covid-19 betul-betul sudah mencapai level tingkat tinggi karena ibadah yang merupakan kewajiban dari umat muslim telah mendapatkan dampak dari Pandemi tersebut.
Beberapa negara muslim telah membuat kebijakan yang begitu tegas dalam persiapan memasuki bulan suci Ramadhan ditengah wabah covid-19. Kebijakan dari beberapa negara muslim tersebut rata-rata memiliki persamaan yang berupa pelarangan melaksanakan ibadah sholat 5 waktu, sholat tarawih, sholat Jum'at dan sholat idul Fitri serta kegiatan keagamaan yang dapat mengundang keramaian seperti pelaksanaan buka puasa dan sahur bersama, hal ini bertujuan untuk mencegah penularan covid-19 atau dengan kata lain dapat memutus rantai penyebaran covid-19. Negara muslim tersebut antara lain adalah Arab Saudi, Mesir, Yordania, Uni Emirate Arab, Malaysia dan Indonesia.
Agresi covid-19 yang bergejolak di bulan suci ramadhan ini membuat seluruh ibadah tetap dirumah saja. Tetapi dengan gejolaknya Pandemi dibulan suci ramadhan ini dapat mengasilkan muara baru bagi umat muslim dalam menjalankan ibadah puasa yang berupa hikmah dari Allah SWT. Hikmah tersebut ialah dengan menjalankan ibadah puasa dirumah saja maka pahala dari puasa seorang muslim itu potensi akan tidak menurun, dikarenakan ketika tetap dirumah saja maka dosa-dosa yang tadinya di Ramadhan sebelumnya itu kita tidak dapat lakukan lagi seperti melakukan ghibah, dihadapan orang tua berpuasa akan tetapi ketika bersama teman-teman tidak menunaikan puasa.
Oleh karenanya Pandemi ini tidak hanya saja mendatangkan sebuah polemik besar bagi seluruh manusia akan tetapi memberikan hikmah atau pelajaran bagi kita semua baik dari segi kesehatan yang bagaimana caranya kita bisa menjaga kebersihan, dan segi keagamaan yang diimana seluruh ibadah yang dilakukan seperti biasanya itu dapat dibatasi bahkan dilarang.
Perkembangan penularan covid-19 ini yang begitu cepat mengkiaskan negara seolah-olah menghadapi masalah atau bencana terbesar pada negerinya. Nah, apalagi sudah memasuki bulan suci ramadhan hal ini membuat Indra pikir pemerintah terbendung, rakyat pun mengalami gangguan indra batin serta Indra ucap dari para oposisi itu telah ditutup oleh covid-19 bukan lagi oleh istana.
Penanganan covid-19 ini dari seluruh kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah sebaiknya dilakukan evaluasi dalam seminggu sekali. Hal ini berkenaan dengan percepatan pemutusan mata rantai penularan covid-19. Dan kita sebagai umat muslim ditengah wabah covid-19 ini dibulan suci ramadhan mencoba untuk tidak dapat menurunkan semangat kita untuk beribadah.