terkini

Iklan Podcast

Ada Apa dengan Hipmamatim Makassar?

Lidinews
Rabu, 4/22/2020 03:39:00 PM WIB Last Updated 2023-02-11T03:45:32Z
Sulsel, Makassar, Lidinews.com - Rabu, 22 April 2020.Tulisan ini saya buka dengan harapan yang besar, semoga kita semua, siapapun itu, dimana saja berada, senantiasa sehat dan selalu dalam naungan Tuhan Yang Maha Esa.Di tengah wabah yang melanda bumi ini, saya pikir tidak ada hal yang lebih bahagia dari memastikan bahwa diri kita dan semua orang yang kita cintai berada dalam keadaan sehat walafiat.

Kalau anda adalah perantau yang notabene sedang berada di kota, tentu anda termasuk salah satu makhluk Tuhan yang dengan mudah mengakses informasi mengenai pandemi covid-19 yang sekarang sedang melanda planet yang kita semua cintai ini.

Dengan berita dan himbauan yang banyak berseliweran di media sosial, anda tentu saja bisa dengan mudah memahami hal-hal penting menyangkut virus corona itu. Tinggal tanya kaka google, anda setidaknya mengerti tentang beberapa hal yang perlu dilakukan agar memperkecil peluang virus ini masuk ke tubuh.

Bahkan saking mudahnya, anda bahkan cukup siapkan seonggok nalar yang sehat untuk menyaring mana hoax dan mana berita yang dapat diuji kebenarannya, tentunya selain yang paling mendasar untuk googling yaitu kuota internet, dong.

Namun, ada berita yang cukup mengejutkan datang dari Kota Daeng, Makassar. Di tengah situasi yang sedang tidak baik-baik saja, di kota besar yang terbilang gampang mendapat informasi pula, beberapa mahasiswa yang tergabung dalam organisasi Himpunan Pemuda Mahasiswa Manggarai Timur Makassar justru mengadakan deklarasi berdirinya organda yang beranggotakan para perantau asal Manggarai Timur pada hari Minggu, 19 Maret 2020. Sikap Hipmamatim tentu saja berseberangan dengan kampanya pemerintah akhir-akhir ini.

Disebutkan dalam deklarasi yang mengangkat tema "Membangun Semangat Bersama Ditengah Pandemi Covid -19, Demi Mewujudkan Hipmamatim Makassar yang Solid" tersebut, tercetus tiga poin penting yakni sebagai berikut;

1. Membangun kolektifitas atau kebersamaan, solidaritas, pluralitas, toleransi, mempererat interkasi, memberikan informasi dan advokasi atau pendampingan dalam mewujudkan Manggarai Timur yang lebih baik.

2. Memberikan kontribusi positif bagi ruang dinamika sosial di Manggarai Timur dalam mewujudkan Manggarai Timur yang lebih baik dengan mengedepankan sikap kiritis, analisis, rasional, demokratis, yang proaktif dalam menghadapi segala permasalahan atau isu-isu strategis

3. Membangun hubungan dan kerja sama konstruktif dengan berbagai elemen masyarakat dan pemerintah yang sesui dengan nilai-nilai local jenius, dengan tetap mempertahankan independensi organisasi.

Ketiga poin tersebut rasa-rasanya tidak menjadi titik pembahasan orang-orang saat ini. (Bukan berarti poinnya tidak penting em, but you knowlah, ditengah situasi seperti ini orang lebih fokus pada "mangapa mereka nekat berkumpul!", ya toh?) Dengan diadakannya kegiatan tersebut, anda sekalian tentu saja bertanya-tanya mengapa Hipmamatim Makassar nekat melakukan hal tersebut (berkumpul) di tengah pandemi ini sedang kita semua mengetahui bahwa pemerintah sudah menghimbau kita untuk tetap di rumah, melarang untuk berkumpul dan mengadakan kegiatan yang melibatkan orang banyak.

Keputusan yang terbilang kontrofersial tersebut ternyata punya alasan yang cukup masuk akal (walaupun akan ada pro dan kontra).

Menurut Zulkarnain Madjid, salah satu peserta kegiatan tersebut, deklarasi tersebut tetap dilakukan dengan alasan agar ada naungan yang jelas dan kuat bagi perantau asal Manggarai Timur di Makassar lebih khusus dalam menghadapi Covid-19 ini. Di tengah keadaan ekonomi yang sedang tidak baik-baik saja, mereka berniat untuk tetap memastikan seluruh perantau asal Manggarai Timur baik-baik saja.

Pun tetap diadakannya deklarasi ini agar organda tersebut bisa dikenal oleh sesama rantauan asal Manggarai Timur di Makassar, agar ketika ada sesama yang memerlukan bantuan di tengah pandemi ini mereka tahu harus kemana, apalagi dengan pemerintah daerah Manggarai Timur yang dinilai masa bodoh dengan warganya di perantauan.

Satu hal lagi yang menjadi alasan mereka tetap mengadakan kegiatan tersebut ternyata adalah karena Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) baru dimulai pada tanggal 20 Maret 2020, sehari setelah kegiatan tersebut diadakan.

Terlepas dari semua argumen pembelaan tersebut, Syukur Wahyu, mengakui bawasannya apa yang mereka lakukan itu tidak seratus persen benar dan pasti akan ada pro dan kontra yang menyelimutinya.

Beliau juga mengatakan, bahwa Hipmamatim Makassar siap menerima kritikan yang membangun dari siapa saja dan dimana saja.

Lebih lanjut ia juga meminta maaf kalau ternyata kegiatan tersebut terkesan melawan dan meresahkan; semua itu murni karena peduli terhadap nasib sesama di perantauan. Ia juga berharap pemerintah daerah bisa lebih memerhatikan warganya yang sekarang sedang berada di tanah rantau.

Hmm, akhirnya semoga semua kalangan masyarakat akan mendapat informasi penting dari penyuluhan yang dilakukan pemerintah agar setidaknya tidak banyak lagi yang akan mati sia-sia karena virus corona sialan itu.


Semoga semua kegiatan kemanusiaan juga mendapat berkat dari Sang Khalik. Yang paling penting, semoga bumi ini lekas sembuh. Tugas kita sekalian adalah mengikuti arahan pemerintah dan tetap semangat! Ingat, #dirumahsaja, yah!.


Penulis : Theodorus Jeramat 
Laporan : Fansisius Gunawan

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Ada Apa dengan Hipmamatim Makassar?

Iklan