terkini

Iklan Podcast

“Pluralisme” Sepenting Apa?

Lidinews
Sabtu, 2/22/2020 08:56:00 AM WIB Last Updated 2023-02-11T03:56:52Z

“Pluralisme” Sepenting Apa?
Oleh : Arjuna H T M
Pluralisme merupakan keadaan majemuk masyarakat yang berkaitan dengan kebudayaan, sistem sosial, dan politik yang berberbeda akan tetapi dari kesemuanya dapat mencapai keteraturan sosial akibat adanya kesadaran bahwa kehidupan ini dijalankan dengan rasa perbedaan.

Bila ditilik dari definisi disebut mencapai keteraturan sosial, yang artinya  dapat mencapai proses yang memberi  gambaran mengenai kehidupan dalam masyarakat yang penuh dengan persatuan, kesatuan, dan tertib.

Nah, Sebagai bangsa Indonesia kita harus menjaga keutuhan bangsa ini. Sebagai bangsa Indonesia, kita harus mencintai Negara kita ini dengan sepenuh jiwa dan raga. Indonesia kita ini kaya, karena memiliki beribu pulau, bermacam suku bangsa, bahasa kesenian dan kebudayaan.

Keanekaragaman suku bangsa di Indonesia ini membuktikan bahwa betapa kayanya negeri kita ini. Penduduknya terkenal ramah di Negara asing membuat nama Indonesia menjadi dikenal di Negara-negara lain. Belum lagi anak-anak Indonesia yang berprestasi sebagai atlet, penyanyi ataupun semua anak Indonesia yang sudah mewakili Indonesia dan mengharumkan nama bangsa dan Negara.

Pengenalan tentang keberagaman suku bangsa dan budaya bangsa serta menumbuhkan Sikap cinta Tanah Air merupakan modal pendidikan utama dan harus kita pupuk terus sejak dini, Agar sebagai generasi penerus bangsa dapat mewujudkan sikap dan tingkah laku yang bermanfaat bagi kepentingan masyarakat dan menghindari penyimpangan-penyimpangan sosial yang dapat merusak norma-norma dan nilai-nilai kebudayaan Indonesia.
Karena peyimpangan bukan hanya merugikan diri sendiri tapi juga dapat merugikan masyarakat bahkan negara. Karena nilai-nilai kebudayaan, begitu juga dengan semangat persatuan dan kesatuan kita yang juga perlu ditanamkan sejak dini. Perwujudan rasa persatuan dan cinta tanah air harus kita laksanakan di lingkungan keluarga, sekolah, tempat tinggal kita, bahkan di manapun kita berada.

Semangat persatuan dan kesatuan dalam bermasyarakat harus dijaga guna mempererat tali persaudaraan, saling melindungi, perdamaian dan kenyamanan pun akan terjaga. Kita sebagai Warga Negara Indonesia (WNI) harus mampu menjunjung tinggi nilai-nilai kebudayaan dan norma-normanya. Karena nilai-nilai kebudayaan bangsa mencerminkan cinta kita terhadap bangsa dan negara.

Penerapan pluralisme dalam kehidupan sehari hari merupakan salah satu cara kita untuk mencintai Tanah Air. Sebab pluralisme merupakan pandangan yang mengakui dan menerima adanya “KEMAJEMUKAN” atau “KEANEKARAGAMAN” dalam suatu kelompok masyarakat yang menyangkut pada berbagai bidang seperti kebudayaan, agama, dan politik.

Dengan menerapkan pluralisme dalam kehidupan sehari-hari akan membangkitkan sifat saling menghargai antara satu dengan yang lainnya. Bukan hanya itu, sangat memungkinkan pula untuk meningkatkan kualitas yang dimiliki oleh Sumber Daya Manusia.

Selain itu, dapat pula mengembangkan kultur, tradisi dan kepercayaan yang diyakini oleh masing-masing individu. Kemudian, membentuk masyarakat yang mengedepankan sikap toleransi dalam menyikapi perbedaan. Sebenarnya, ketika kita menerapkan pluralisme maka, secara lagsung kita juga sudah menerapkan Nilai daripada Pancasila Ideologi bangsa Indonesia.

Kehidupan di Kampus, juga tidak terhindar dari adanya kelompok. Namun, Mahasiswa dan mahasiswi dianggap sebagai kaum intelek yang tidak menilai orang hanya dari latar belakang Suku Ras Agama dan Antar golongan.

Walau demikian, ternyata masih ada aja kejadian-kejadian intoleran yang terjadi di dunia kampus. Masih banyak mahasiswa yang mengatasnamakan kelompoknya lalu mendikreditkan mahasiswa lain yang bukan bagian dari kelompoknya. Contoh kecilnya adalah dengan mengolok logat berbicara orang lain yang terpengaruh bahasa daerahnya.

Untuk mencegah hal-hal ini, perlu ditanamkan kembali semangat Bhineka Tunggal Ika dalam benak masing-masing mahasiswa. Hal ini bertujuan untuk membuka mata mahasiswa agar bisa melihat dari sudut pandang kebudayaan yang lain sehingga dapat menghindari kesalahpahaman atau prasangka pada setiap mahasiswa.

Artinya, mahasiswa harus bisa menjadi kaum yang memimpin Indonesia berjalan menuju negara yang maju serta bisa bersaing dalam persaingan global. Namun, selaku mahasiswa juga tidak boleh lupa dengan kondisi di mana Indonesia merupakan suatu negara kesatuan yang terdiri dari 6 agama besar dan ratusan suku bangsa yang tersebar dari Sabang sampai Merauke.


Salam Pluralitas !!

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • “Pluralisme” Sepenting Apa?

Iklan