Makassar - Penyuluhan Perikanan bersama UPTD BBI Parang Tambung Makassar dalam memberikan peningkatan terhadap masyarakat, mendapat tanggapan dari Andi Muhammad Wahyudi Suyuti, S.st.Pi saat di wawancari tim media, di Jl.Syeckh Yusup, Gowa, Pada, Jum'at, ( 28/2/2020 ). Jam 14.00 Wit, Setempat
Andi Muhammad Wahyudi Suyuti, mengungkapkan, "Mahal harga pakan berdampak bagi masyarakat khusus nya bisnis yang mengelolah hasil perikanan.
Maka Penyuluhan Pakan mandiri itu sebagai bentuk promosi ke masyarakat sekaligus pelatihan agar ke depan mereka dapat membuat dan mengelolah pakan itu sendiri
Andi Muhammad Wahyudi Suyuti, menjelaskan dampak yang di rasakan di tengah masyarakat dalam penyuluhan ini,menurut, "pakan mandiri ini akan menghasilkan pakan yang murah, Sesuai protein yang di butuhkan, dan mudah di dapatkan karena akan ada inovasi membuat pakan sendiri, sehingga akan menghasilkan edukasi yang meningkatkan kapasitas para pengusaha ikan.
Salah satu kendala di budidaya Perikan itu,Mahal nya pakan buatan sehingga mencari alternatif yang tidak efesien, seperti ikan lele yang memakai pakan butiran. " Jelas,nya
Untuk mencapai satu kilo daging, lele menghabiskan 2 kilo pakan, kalau 1 pakan seharga 7 ribu maka mereka mengeluarkan bajet 14 ribu, harga lele di pasar perkilo itu 12 ribu, perkilo, ada ketidakseimbangan yang harus kita cari solusi nya, " ungkap Andi Muhammad Wahyudi Suyuti.
Andi Muhammad Wahyudi Suyuti, menegaskan, " BBI parang tambung Makassar, itu mengangas pembuatan pakan mandiri, di mana bahan baku nya itu, tepung, dedak, ini cukup mudah di dapatkan di makassar.
Program pemerintah yang utama pasti nya mensejahterahkan rakyat, penyuluh dan BBI ini berkaloborasi, sehingga menciptakan inovasi dan pakan mandiri. Tambah nya
Harapan ke depan, Penyuluh Perikanan, agar tercipta nya masyarakat, yang sejahtera dalam budidaya sehingga mereka itu, tidak lagi pusing memikirkan pakan produksi, dan menghemat biaya. Tutup nya Andi Muhammad Wahyudi Suyuti.
Kontributor : Ibrahim
